Infrastruktur, Sampah, dan Akses Wisata Lokal Jadi Tantangan Pariwisata Bali:

28-05-2025 / KOMISI II
Anggota Komisi II DPR RI, Mohammad Toha saat mengikuti kunjungan kerja reses Komisi II DPR RI ke Denpasar, Bali, Rabu (28/5/2025). Foto : Galuh/Andri

PARLEMENTARIA, Denpasar - Anggota Komisi II DPR RI, Mohammad Toha, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap keberhasilan Provinsi Bali dalam mengelola sektor pariwisata. Ia menyoroti sejumlah tantangan yang perlu segera ditangani, khususnya terkait infrastruktur dan pengelolaan lingkungan. Ia menyebutkan bahwa tingginya kunjungan wisatawan tidak diimbangi dengan kesiapan infrastruktur, yang berujung pada kemacetan dan ketidaknyamanan, terutama bagi wisatawan domestik.

 

“Saya melihat kemacetan di Bali sudah cukup mengganggu. Perlu ada pembenahan infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol melingkar yang menghubungkan wilayah barat, utara, timur, hingga selatan. Ini akan memperluas sebaran wisata dari daerah padat seperti Denpasar dan Badung ke daerah lain seperti Bali Utara,” jelasnya ketika mengikuti kunjungan kerja reses Komisi II DPR RI ke Denpasar, Bali, Rabu (28/5/2025).

 

Masalah lain yang disorot Toha adalah pengelolaan sampah yang dinilainya belum optimal di sejumlah titik wisata. Ia mendorong adanya kerja sama antara pemerintah daerah dan Kementerian Lingkungan Hidup untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan efektif.

 

Tak hanya itu, Toha juga menekankan pentingnya perlakuan yang adil bagi wisatawan domestik, khususnya terkait harga tiket masuk destinasi wisata dan produk-produk lokal. Ia mengusulkan agar terdapat perbedaan harga antara wisatawan mancanegara dan domestik.

 

“Harga masuk ke tempat wisata seperti Monkey Forest atau Tanah Lot sebaiknya dibedakan. Wisatawan lokal jangan disamakan dengan wisatawan asing. Misalnya, jika wisatawan asing dikenakan Rp140.000, wisatawan lokal bisa dikenakan setengahnya atau 75 persen dari tarif tersebut,” ujarnya.

 

Aspek keamanan juga mendapat perhatian serius. Toha menyoroti kebiasaan wisatawan asing yang menyewa kendaraan, terutama sepeda motor, tanpa memperhatikan keselamatan di jalan.

 

“Wisatawan asing kadang berkendara sembarangan, tidak tertib, dan ini bisa menimbulkan kecelakaan. Perlu ada penertiban dan pengawasan lebih baik,” imbuhnya.

 

Dalam aspek pelestarian budaya, Toha mendorong Pemerintah Provinsi Bali untuk memasukkan pendidikan budaya lokal ke dalam kurikulum sekolah. Ia mencontohkan tempat bersejarah seperti Bajra Sandhi yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi generasi muda Bali.

 

“Pelajar SD hingga SMA harus diperkenalkan pada budaya dan sejarah Bali. Kunjungan ke situs seperti Bajra Sandhi seharusnya menjadi bagian dari pembelajaran,” katanya. (gal/aha)

BERITA TERKAIT
Belajar dari Kasus di Pati, Jangan Ada Jarak Kepala Daerah dan Rakyatnya
14-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinizamy Karsayuda menilai kasus yang terjadi di Pati, Jawa Tengah antara kepala...
Legislator Minta MK Bijak Putuskan Gugatan untuk Batalkan Keputusan Pemisahan Pemilu
06-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi II DPR Dede Yusuf minta MK bijak dalam memutuskan gugatan untuk membatalkan putusan MK...
Komisi II Sambut Positif Usulan RUU BUMD, Standardisasi Kompetensi SDM Jadi Kunci
31-07-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi II DPR RI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda menyatakan bahwa pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah...
Komisi II Dorong Penguatan GTRA untuk Selesaikan Konflik Agraria di Daerah
29-07-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Ternate – Ketua Komisi II DPR RI, Rifqinnizamy Karsayuda, menegaskan pentingnya optimalisasi Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) di seluruh...